ANDA INGIN MENYUMBANG PEMBANGUNAN
GEREJA ST. YAKOBUS BANTUL ?

Bila Anda Ingin membantu dalam bentuk dana, silahkan kirim ke :

Rekening : Bank BPD Cabang Bantul
Nomor Rekening : 22.02.1.25379-7
Atas Nama : PGPM Paroki St. Yakobus Bantul

Dimohon para penyumbang berkenan memberikan pemberitahuan transfer melalui :

e-mail : styakobus@yahoo.com
cc :
maternus_m@yahoo.co.id

atau

SMS : 08156876160 atau 08157972919

SEJARAH GEREJA ST YAKOBUS BANTUL

SYUKUR ATAS KARUNIA IMAN*


Barangkali kita semua bertanya, mengapa peringatan 70 tahun Gereja St. Yakobus Bantul kali ini tampak begitu meriah. Bukan hal yang mengherankan kalau pertanyaan itu muncul di hati begitu banyak umat. Sebab peringatan kaii ini memang agak luar biasa. Selain memperingati 70 tahun usia Gereja St.Yakobus, kita sekaligus juga memperingati 85 tahun usia umat, 50 tahun usia gedung gereja yang kesemuanya itu dirangkum di hari peringatan SantoYakobus pending Gereja kita sejak tahun 1954.

85 Tahun Usia Umat

Pada tanggal 11 Juni 1919 telah dibaptis seorang bayi dengan "baptis pertolongan" oleh seorang perempuan bernama Theresia Soertini. Bayi laki- laki itu bernama Antonius Kasmin. Bayi itu hanya berumur satu hari, sebab setelah dibaptis ia meninggal. Siapa orang tua bayi itu tidak ditulis dalam Buku Baptis. Bayi inilah yang tercatat dalam Buku Baptis I halaman 01 Nomor 1. Pada waktu itu wilayah Bantul dilayani dari KotabaruYogyakarta. Selama tahun 1919 hanya ada baptisan seorang bayi ini. Baru pada tahun 1920 ada permandian anak-anak dari Pajangan Bantul oleh Rama H. van Driessche, SJ yakni empat anak dari dua keluarga. Empat anak ini kakak beradik. Mereka dipermandikan tanggal 22 juni 1920. Tertulis dalam Buku Baptis I halaman 01-02 No. 2 - 5. Nama keempat anak tersebut adalah:

1. R. Godfried Soengkono, umur 6 tahun

2. R. Stephanus Siti Soekaheni, umur 8 tahun

3. Rr. Maria Soemi, umur 6 tahun

4. Rr. Mariana Soekesi, umur 3 tahun

Catatan: 1 dan 2 kakak beradik, 3 dan 4 kakak beradik

70 Tahun Usia Gereja St. Yakobus Bantul

Pada halaman depan Buku Baptis I Paroki Bantul tertulis dalam bahasa Latin bahwa Buku Baptis ada di Bantul mulai tanggal 1Januari 1934. Sampai dengan tanggal 1 Januari 1930 Buku Baptis ada di Yogyakarta. Dari tangal 1 Januari 1930 sampai dengan 1 Januari 1934 Buku Baptis ada di Ganjuran. Mulai tanggal 1 Januari 1934 dicatat di Bantul.

Dari tahun 1919 sampai dengan tahun 1933 telah tercatat 339 orang menerima permandian di Bantul. Setelah Buku Baptis ada di Bantul pada tanggal 17 Januari 1 934 ada permandian orang pertama atas nama Rr. Theresia Disoenarsih.

Inilah awal Paroki Bantul atau lahirnya Paroki Bantul. Demikian pula yang tertulis dalam Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia, yakni Buku Paroki ada sejak 17 Januari 1934. Selanjutnya, HUT Paroki yang dirayakan setiap tahun dihitung mulai tahun 1934 ini. Puncak HUT tidak dijatuhkan pada tanggal 17 Januari, tetapi dijatuhkan pada 25 Juli, yakni pada Hari Pesta Santo Yakobus.

50 Tahun Usia Gedung Gereja

Tidak ada data yang tercatat mengenai bangunan gereja Bantul yang sekarang ini. Gereja lama bekas rumah dinas seorang administratur pabrik gula malah dicatat secara jelas tanggal dan pemberkatannya, yaitu Minggu tanggal 5 April 1936. Namun, gedung gereja itu sudah hancur pada zaman Jepang. Yang dapat dijadikan petunjuk ialah bahwa gedung gereja Bantul yang sekarang ini dibangun oleh Romo Y. Van Leengoed, SJ dan dilanjutkan oleh Romo C Rommens, SJ ketika beliau melayani Bantul dari Kotabaru Yogyakarta.

Romo Y Van Leengoed, SJ tercatat diam Buku Baptis melayani Bantul sejak awal Januari 1951 sampai dengan pertengahan 1954. Dan Romo C Rommens, SJ melayani Bantul sejak pertengahan 1954 sampai dengan Paskah 1958.

Menurut para sesepuh Paroki Bantul antara lain Bp. Yogautama dari lingkungan Mathias Geblag dan Bp. F. Widyahadimartaya dari Lingkungan Lukas Cepit, menyebutkan bahwa gedung gereja dibangun oleh Romo Y van Leengoed, SJ namun belum selesai dan dilanjutkan oleh Romo C. Pommens, SJ sebagaimana bentuk gedung gereja tersebut ada sampai sekarang ini. Maka pada pertengahan tahun 1954, saat pergantian tugas dari para Romo ini kita sebut sebagai saat berdirinya gedung gereja Bantul.

St. Yakobus: Pelindung umat, paroki, dan gereja seiak tahun 1954.

Menurut cerita dari Rama Anton Mulder, SJ yang cukup lama telah berkarya di Bantul, yakni pertengahan 1958 sampai dengan akhir 1967, nama Santo Yakobus itu munculnya demikian:

Pada pertengahan 1954 bulan-bulan terakhir pelayanan Rama Y. van Leengoed, SJ di Bantul, Bapak Uskup Agung Semarang Mgr. Alb. Soegijapranata, SJ datang di Kotabaru Yogyakarta. Pada waktu itu Rama Y. van Leengoed memohon kepada Bapak Uskup untuk berkenan "rawuh" di Bantul untuk memberkati gereja. Bapak Uskup berkenan memenuhi permohonan Romo Y. van Leengoed.

Pada saat Mgr. Alb. Soegiyapranata memberkati gedung gereja baru ini, dalam Misa Kudus di altar bertanya kepada Romo Y. van Leengoed: "Siapa pelindung gereja ini?" Romo Y. van Leengoed bingung, belum terpikirkan. Lalu Bapak Uskup bertanya lagi: "Pelindungmu sendiri siapa?" Romo Y van Leengoed menjawab: "Yakobus (Mayor/Tua)" Dari sinilah lalu Bapak Uskup memberi nama pelindung gereja ini "YAKOBUS", yang tak lain adalah nama pelindung dari Romo Y. van Leengoed sendiri.

Namun yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah: "Mengapa nama Santo Yakobus baru dipakai pertama kaii dalam surat/Buku Baptis Bantul pada tanggal 24 Mei 1958 oleh Romo Anton Mulder." Sebelum itu tetap hanya ditulis di Gereja Bantul, tidak di Gereja Santo Yakobus Bantul.

* Disarikan dari tulisan Romo VM. Kartasudarma, Pr pada peringatan 70 Tahun Gereja Katolik St. Yakobus Bantul

1 komentar:

aceygackle mengatakan...

Borgata Hotel Casino & Spa To Launch In Maryland
A rendering of the Borgata Hotel 충청남도 출장안마 Casino & Spa 의정부 출장샵 in 전주 출장샵 Atlantic City, The casino's parent 충청남도 출장마사지 company, MGM Resorts International, is 제주 출장샵 scheduled to launch an in-person